PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sepakat menjalani kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dalam mewujudkan transisi energi hijau dengan membangun rumah terjangkau dan ramah lingkungan.
Proses kolaborasi ini dinyatakan langsung oleh kedua pimpinan perusahaan yakni Direktur Utama SIG Donny Arsal dan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam acara kunjungan kerja dan penyerahan kunci rumah di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (11/10).
Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan bahwa sektor perbankan memiliki peran penting dalam pembangunan rumah ramah lingkungan melalui fasilitas permodalan bagi para pengembang properti, serta fasilitas pembiayaan (kredit pemilikan rumah atau KPR) yang memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk memiliki rumah.
”SIG dan BTN memiliki kesamaan visi untuk mendorong pembangunan rumah ramah lingkungan. Kolaborasi antar-BUMN ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, serta manfaat yang luas bagi industri properti dan masyarakat,” kata Donny dalam keterangan resminya, Kamis (17/10).
SIG, sambung Donny, memiliki fokus untuk menyediakan produk bahan bangunan inovatif yang rendah emisi, serta fasilitas pembiayaan pemilikan rumah.
“Kolaborasi antar-BUMN ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap perumahan yang berkualitas dan terjangkau, serta memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan,” terangnya.
Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG mendorong penggunaan semen hijau yang rendah emisi dan produk turunnya yang ramah lingkungan.
Bata interlock yang tepat misalnya, produk turunan semen hijau yang merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja bata yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.
“Penggunaan bata interlock yang tepat memberikan banyak keuntungan dibandingkan material konvensional dalam pembangunan rumah, karena lebih efisien dalam penggunaan material dan lebih mudah dalam pengaplikasiannya,” beber Donny.
Durasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock yang tepat juga lebih cepat dari bata biasa karena tidak memerlukan proses perendaman bata, penyediaan kotak cetak pengecoran atau bekisting, aplikasi bahan perekat atau spesi di setiap lapis bata, serta penambahan plester dan acian. Bata interlock yang tepat juga telah dinyatakan ramah gempa untuk wilayah dengan tingkat seismisitas tinggi (KDS D) berdasarkan Uji Siklik dinding 2D di Balai Besar Sarana dan Bangunan Gedung Dirjen Bina Teknik Permukiman dan Perumahan.
“SIG siap berkolaborasi dengan pihak perbankan dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya mendorong transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menunjukkan rasa kagum saat melihat langsung kualitas rumah yang dibangun dengan batu bata interlock yang presisi. Menurutnya, inovasi ini dapat meningkatkan standar perumahan bagi masyarakat rendah.
“Ini rumah subsidi serasa rumah komersil. Ini adalah inovasi yang luar biasa,” ungkap Nixon. (J-3)