PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai pengganti batu bara di PLTU. Pengelolaan sampah Jakarta menjadi biomassa untuk co-firing ini mampu menyelesaikan permasalahan sampah kota sekaligus menjadi biomassa yang bermanfaat untuk mereduksi emisi di pembangkit listrik.
Kerja sama telah menyepakati kedua belahan pihak yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Juni 2023. Tahap kajian dan studi kelayakan terkait input sampah yang ada di TPS 3R Pesanggrahan menjadi BBJP pun sudah selesai.
Ke depan, sampah yang masuk ke TPS Pesanggrahan, yang sebagian besar merupakan sampah organik perumahan, mampu direduksi menjadi bahan bernilai ekonomis.
Baca juga : Tambah Kapasitas Mesin, Produksi Biomassa PLTU Tembilahan Riau Serap Tenaga Kerja Lokal
Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan PLN EPI aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat rantai pasok biomassa. Teknologi co-firing merupakan terobosan inovatif untuk mengurangi persoalan sampah kota sekaligus menekan emisi di pembangkit listrik dengan mengganti penggunaan batu bara dengan biomassa ini.
“Sebagai entitas yang bertugas menjamin rantai pasok bahan baku untuk pembangkit listrik, PLN EPI melakukan berbagai inovasi untuk mendukung pemerintah dalam pengurangan emisi karbon serta meningkatkan ekonomi sirkuler. Teknologi co-firing yang kami terapkan merupakan inovatif inovatif yang tidak hanya mengurangi permasalahan sampah kota, tetapi juga berkontribusi dalam menekan emisi di pembangkit listrik dengan menggantikan penggunaan batu bara dengan biomassa,” ujar Iwan melalui keterangan tertulis, Kamis (15/8).
Dalam proses penerapannya nanti saat mulai commissioning, akan dilaksanakan uji coba di PLTU terdekat yaitu PLTU Lontar di Tangerang.
Baca juga : PLN EPI Manfaatkan Limbah Tepung Aren untuk Uji Cofiring PLTU Indramayu
Vice President Produksi dan Rantai Pasok Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia, Erfan Julianto dalam Festival Ekonomi Sirkuler (FES 2024) yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan pelaksanaan uji coba dan commissioning bisa dilaksanakan di akhir Desember 2024 atau Januari 2025.
“Saat ini kami memang melakukan proses tender pengadaan ada tahapan administrasi, evaluasi teknis kami memperkirakan untuk penandatanganan kontrak untuk calon pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan di awal september ini, selanjutnya fabrikasi dan kegiatan konstruksi kurang lebih 3 bulan,” kata Erfan.
Erfan menambahkan, dari sisi PLN atau pembangkit listrik, limbah jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber keuntungan. Artinya, sampah PLN EPI memanfaatkan dengan konsep ekonomi sirkuler. Sebagian besar limbah pertanian, perkebunan, dan limbah industri perkayuan dapat menjadi bahan bakar. Dengan demikian, limbah bisa bernilai ekonomi dan menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang mampu mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.
Selain itu, dalam menjalankan proses pengolahan sampah, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan. Fahmi dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bidang PSLB3 mengatakan bahwa kolaborasi tersebut sangat dibutuhkan.
“Pemerintah, badan usaha swasta, maupun masyarakat perlu berkolaborasi untuk mengelola sampah dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, pengelolaan sampah dapat berjalan dengan baik, khususnya di Kota Jakarta,” tandasnya. (Z-11)