PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat pelatihan, pendampingan pada komunitas bank sampah di Jakarta agar dapat mandiri secara ekonomi.
“Selama ini kami terus melakukan pelatihan, pendampingan, dan memberikan kesempatan untuk ikut serta dalam acara-acara besar seperti Festival Ekonomi Sirkular (FES),” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto, di Jakarta, Jumat (27/9). ).
Selain itu, DLH DKI juga terus mengadakan berbagai workshop dan program pelatihan demi meningkatkan kapasitas bank sampah agar dapat beroperasi lebih efektif dan efisien.
Baca juga : Pj Gubernur akan Bina Anggota Satpol PP yang Terlibat Judi Daring
DLH juga memberikan penghargaan melalui Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) pada bank sampah yang berprestasi dan memberikan pengakuan atas kerja keras mereka dan dukungan uang pelatihan.
Asep mengatakan salah satu program yang mendukung pengembangan Bank Sampah adalah kolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Divers Clean Action (DCA) melalui Project Phinla, yang membantu meningkatkan kualitas pengelolaan sampah serta menciptakan ekosistem sirkular yang berkelanjutan.
Asep meyakini dengan berjalannya program ini dan lainnya, bank sampah dapat memainkan peran penting dalam menciptakan kota yang lebih bersih, hijau, dan minimal sampah.
Baca juga : Tugu Jam Thamrin Bakal Dikembalikan ke Lokasi Semula pada 2026
“Kami berharap ke depan, Bank Sampah tidak hanya menjadi tempat pengurangan sampah, tetapi juga menjadi model usaha yang mandiri dan ekonomis bagi masyarakat Jakarta,” ujar Asep.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wilda Yanti mengatakan terus menjalin sinergi dengan DLH DKI Jakarta.
“Dengan pelaporan data sampah yang akurat dan program-program yang disusun bersama, pemerintah dapat lebih mudah memantau perkembangan bank sampah dan mengetahui apa yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut,” ucap Wilda.
Menurutnya, melalui sinergi yang kuat antara DLH dan ASOBSI, bank sampah di Jakarta diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penting dalam mengurangi sampah di Jakarta.
Wilda menambahkan keberadaan bank sampah yang mandiri juga akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat yang terlibat. (Semut/J-2)