TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa salah satu dari tujuh pelaku pengancaman teror kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pernah berbaiat ke jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS. Ketujuh pelaku itu yakni HFP, LB, DF, FA, HS, ER, RS. Pelaku yang berbaiat ke ISIS adalah ER.
“ER Keterlibatan berbaiat kepada ISIS di tahun 2014 dan memiliki keinginan untuk hijrah,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (6/9).
Peran lain ER yakni mengunggah komentar provokasi bom terkait khutbah Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sementara HRP dalam kasus ini yakni mempelajari keamanan Masjid Istiqlal ketika Paus berkunjung ke sana.
Baca juga : Densus 88 Gali Keterangan Orangtua Terduga Teroris di Malang
“(Keterlibatan HRP lainnya) berencana mengirimkan orang untuk memeriksa protokol keamanan Istiqlal,” ucapnya.
Untuk LB mengungkapkan adalah mengunggah narasi dengan memberikan gambar bom di kolom komentar akun YouTube media massa ketika memberitakan kedatangan Paus di Indonesia.
Lalu Peran DF yaitu melakukan provokatif untuk menyerang Paus. Sementara peran FA yaitu menyampaikan hasutan di media sosial dengan membakar gereja ketika Paus berada di Jakarta.
“HS terlibatnya mualaf di kolom komentar akun Youtube Komsos Konferensi Wali Gereja Indonesia sebagai berikut 'SAYA AKAN BOM PAUS..SAYA TERORIST…HATI2 AJA…TUNGGU KABAR YEEE',” tambahnya.
Sementara RS pelaku bermaksud melakukan hasutan di media sosial TikTok dengan narasi akan menembak Paus. Aswin menyebut ketujuh teroris tak terduga ini telah ditahan dan masih diperiksa secara intensif. (P-5)