AKSARA Murda adalah salah satu variasi dari aksara Jawa yang digunakan untuk menuliskan nama-nama atau kata-kata tertentu yang dianggap penting atau memiliki status khusus.
Biasanya, aksara ini digunakan untuk menuliskan nama-nama tokoh, tempat penting, atau institusi, mirip dengan penggunaan huruf kapital dalam alfabet Latin.
- Bentuk yang berbeda: Aksara Murda memiliki bentuk khusus yang sedikit berbeda dari aksara Jawa standar (aksara carakan).
- Fungsi Khusus: Digunakan untuk menuliskan kata-kata yang dianggap penting, misalnya nama raja, tempat-tempat suci, atau institusi penting.
- Jumlah aksara terbatas: Tidak semua huruf dalam aksara Jawa memiliki padanan Aksara Murda. Hanya beberapa huruf saja yang memiliki bentuk Murda.
Daftar Aksara Murda
Berikut adalah beberapa huruf yang termasuk dalam Aksara Murda beserta padanannya dalam aksara carakan (biasa).
Baca juga : Memahami Aksara Jawa dan Contohnya
- Ka – ꦑ (Murda) vs ꦏ (Carakan)
- Ga – ꦓ (Murda) vs ꦒ (Carakan)
- Nga – ꦘ (Murda) vs ꦔ (Carakan)
- Pa – ꦦ (Murda) vs ꦥ (Carakan)
- Ba – ꦨ (Murda) vs ꦧ (Carakan)
- Ta – ꦡ (Murda) vs ꦠ (Carakan)
- Sa – ꦯ (Murda) vs ꦱ (Carakan)
- Wa – ꦮ (Murda) vs ꦮ (Cara) (bentuknya mirip)
- Ya – ꦪ (Murda) vs ꦪ (Cara) (bentuknya mirip)
Aksara Murda biasanya digunakan dalam konteks formal atau ketika ingin menekankan status khusus dari nama atau istilah tertentu.
Contoh
- Nama kerajaan atau raja
- Nama-nama tempat suci
- Nama tokoh penting
Misalnya, untuk menuliskan kata “Pakubuwono”, nama seorang raja di Surakarta, penulisan dengan Aksara Murda akan menggunakan aksara khusus untuk huruf “Sudah” (ꦦ) dan “Ba” (ꦨ).
Baca juga : Ternyata Aksara Jawa Punya Ragam yang Menarik! Ini Dia Bedanya Murda, Swara, dan Wilangan
Perbedaan utama antara Aksara Murda dan aksara Jawa biasa (aksara carakan) terletak pada fungsi dan bentuk dari masing-masing huruf. Berikut penjelasan detail perbedaan antara keduanya.
1. Fungsi
Aksara Murda
Baca juga : Menelusuri Makna Filosofis Aksara Jawa, Bukan Sekadar Bahasa Biasa!
Digunakan untuk menuliskan kata-kata atau nama yang penting, khusus, atau memiliki status tertentu. Fungsinya serupa dengan huruf kapital dalam alfabet Latin.
Dipakai dalam penulisan nama tokoh penting, institusi, gelar kebangsawanan, atau tempat bersejarah.
Tidak digunakan untuk menulis teks sehari-hari atau umum.
Baca juga : Makam Kuno Muncul dari Waduk Gajah Mungkur
Aksara Jawa (Carakan)
Digunakan untuk menulis teks biasa dalam bahasa Jawa, baik itu naskah, buku, atau surat-menyurat.
Mencakup huruf-huruf untuk menuliskan semua suku kata dalam bahasa Jawa.
Tidak ada perbedaan khusus dalam kata status yang ditulis, bisa digunakan untuk teks formal maupun informal.
2. Jumlah Huruf
Aksara Murda
Hanya terdapat 9 huruf yang memiliki bentuk Aksara Murda. Tidak semua aksara Jawa biasa memiliki padanannya dalam Aksara Murda.
Huruf yang tersedia: Ka (ꦑ), Ga (ꦓ), Tidak (ꦘ), Ta (ꦡ), Ba (ꦨ), Sudah (ꦦ), Saya (ꦯ), Wa (ꦮ), Ya (ꦪ).
Aksara Jawa (Carakan)
Aksara Jawa biasa memiliki 20 huruf dasar yang digunakan untuk mewakili berbagai bunyi dalam bahasa Jawa.
Semua huruf dalam Aksara Jawa (Carakan) digunakan untuk penulisan sehari-hari tanpa fungsi.
3. Bentuk
Aksara Murda
Memiliki bentuk yang berbeda dari aksara carakan, sering kali lebih besar dan lebih rumit, menunjukkan keistimewaan dalam penulisannya.
Meskipun ada kemiripan, bentuk huruf dalam Aksara Murda terlihat lebih formal dan eksklusif.
Aksara Jawa (Carakan)
Bentuk aksara carakan lebih sederhana dan digunakan dalam segala konteks penulisan.
Huruf-huruf ini berfungsi untuk menulis kata-kata umum secara dalam bahasa Jawa.
4. Penggunaan dalam Teks
Aksara Murda
Biasanya digunakan hanya pada kata pertama atau kata-kata penting dalam suatu teks, seperti nama, gelar, atau judul.
Tidak digunakan secara konsisten dalam satu teks. Aksara Murda hanya jika dipakai ada kata atau nama penting yang ingin ditekankan.
Aksara Jawa (Carakan)
Digunakan secara konsisten dalam seluruh teks untuk penulisan kata-kata umum.
Tidak ada pembedaan huruf berdasarkan pentingnya kata, semua aksara ditulis dengan bentuk yang sama.
5. Contoh Penggunaan
Aksara Murda
Digunakan untuk menulis nama seperti “Pakubuwono”, di mana huruf pertama “Sudah” (ꦦ) dan “Ba” (ꦨ) ditulis dalam Aksara Murda.
Aksara Jawa (Carakan)
Digunakan untuk teks sehari-hari atau umum seperti menulis kalimat “Sapa jenengmu?” (Siapa namamu?), dengan menggunakan huruf carakan biasa tanpa aksara Murda.
Secara garis besar, Aksara Murda adalah varian dari aksara Jawa yang digunakan dalam konteks formal atau spesial, mirip dengan huruf kapital dalam alfabet Latin.
Aksara ini memiliki bentuk dan jumlah huruf yang lebih terbatas dibandingkan aksara Jawa biasa, yang digunakan secara umum dalam penulisan sehari-hari. (Z-12)