DEWAN Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, memanggil kadernya yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Supian Suri-Chandra Rahmansyah dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024. Salah satunya Nurhasim.
Hari ini saya dipanggil ke DPD Partai Golkar. Pemanggilan ini karena tidak mendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono-Ririn Farabi di Pilkada Depok 2024, kata Nurhasim, Senin (9/9).
Diketahui, Ririn Farabi A Rafiq,calon Wakil Wali Kota Depok diusung Partai Golkar. Sedangkan pasangannya Imam Budi Hartono, Calon Wali Kota Depok, diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). RIrin sendiri adalah istri dari Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz A Rafiq.
Baca juga : Kader Golkar di Depok Alihkan Dukungan ke Supian-Chandra di Pilkada 2024
Ririn dan Imam dalam laga Pilkada Depok akan berhadapan dengan pasangan Supian -Chandra yang diusung 12 partai besar, termasuk kader-kader Golkar.
“Pengalihan dukungan kepada pasangan Supian-Chandra dalam Pilkada 2024 adalah hak seseorang. Oleh karena itu, saya siap diberi sanksi pemecatan, saya juga siap mengembalikan kartu tanda anggota (KTA),” kata Nurhasim.
Dikatakan, dirinya dari awal menyadari akan dipanggil dan dijatuhi sanksi oleh DPD. “Jika ada kader yang menjadi anggota atau bekerja untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan garis kebijakan partai akan dikenakan sanksi.
Baca juga : Keputusan Golkar Balik Arah Dukung Airin Dinilai Tepat
“Kader Golkar yang tidak patuh pada aturan partai akan ditindak tegas. Perintah itu sudah tahu,” tambahnya.
Secara kepartaian, katanya, tidak ada masalah. “Sudah puluhan tahun sejak jadi Kepala Desa Sukamaju Baru, Cilodong jadi pengurus. Tapi bicara masalah pilihan hak politik, mau pilih siapa itu hak seseorang,” ucapnya.
Sambung dia, DPP Partai Golkar sejak dulu selalu transmisi kepada seluruh anggota dan pengurus untuk tidak memperkecil partai.
Baca juga : Didukung Golkar Maju Pilkada Banten, Airin: Dinamis Politik, Ini Rumah Saya
Ditanya tentang beberapa anggota dan pengurus Golkar yang membelot dan mengalihkan dukungan ke Supian-Chandra, katanya 5 orang. ” Sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, saya katakan kembali, jika dianggap melanggar aturan partai dan Golkar tidak akan memberi toleransi kepada kader lain pilihan silahkan pecat.”
” Saya melihat pilihan lain bukan menjadi ancaman. Memang ada beberapa pengurus Golkar yang mendukung Supian-Chandra dan bergabung dengan 12 organisasi masyarakat.”
Selama 4 periode menjadi anggota DPRD, terakhir 2019-2024 dirinya berjuang membesarkan Golkar. “Tetapi kini status saya sudah tidak menjadi pengurus Golkar, dan bukan lagi anggota DPRD,” katanya.
Baca juga : Anggota DPR Intan Fauzi Dampingi Supian Suri di Pilkada Depok
Ditanya apakah akan bergabung dengan partai lain misalkan PSI, Demokrat atau apalah, Nurhasim mengatakan belum ada pikiran kearah itu. ” Untuk saat ini fokus saya memenangkan dan mengantarkan Supian-Chandra ke Depok 1 dan Depok 2, itu saja.”
” Untuk saat ini saya lagi fokus membangun posko untuk memberikan ruang agar bisa dijadikan tempat menampung aspirasi rakyat secara langsung. Saya akan terus berkeliling ke daerah-daerah untuk menampung aspirasi masyarakat melalui posko yang didirikan. Banyak persoalan masyarakat yang perlu diakomodasi untuk kemudian diperjuangkan melalui saluran politik yang ada,” katanya.
Nurhasim mengatakan, ke depan diharapkan dirinya bisa memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat yang masuk, baik untuk perbaikan kebijakan pembangunan yang berjalan.
“Saya akan memperjuangkan setiap aspirasi yang masuk. Saya akan berusaha untuk mendukung aspirasi rakyat di daerah demi perbaikan,” ujarnya. (KG/P-2)