SERANGAN rudal balistik Iran terhadap Israel tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif. Hal itu diungkapkan kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan.
Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa Iran menembakkan hampir 200 rudal balistik ke Israel, yang mana AS bekerja sama dengan pasukan Israel untuk mencegatnya, termasuk dengan menggunakan kapal perang perusak Angkatan Laut untuk menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang masuk.
“Kami masih bekerja sama dengan IDF dan pihak yang berwenang di Israel untuk menilai dampak serangan tersebut. Namun saat ini, dan saya tegaskan saat ini, kami tidak mengetahui adanya kematian di Israel,” kata Sullivan di Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa laporan awal menunjukkan seorang warga Palestina tewas di Jericho, dilansir Anadolu, Rabu (2/10).
Baca juga : Barat Kelabui Iran
“Hal ini terutama dan pertama-tama merupakan hasil dari profesionalisme IDF, tetapi juga sebagian besar karena kerja terampil militer AS dan perencanaan bersama yang cermat dalam mengantisipasi serangan tersebut,” katanya.
Sullivan mengatakan AS sekarang akan mengalihkan perhatiannya untuk mempertimbangkan “langkah apa yang tepat selanjutnya untuk mengamankan kepentingan Amerika yang utama dan kemudian untuk mempromosikan stabilitas semaksimal mungkin.”
Ia menekankan bahwa pemerintahan Biden “bangga” atas upayanya untuk membela Israel, dan kembali memperingatkan pejabat senior Gedung Putih bahwa Iran akan menghadapi “konsekuensi berat” atas serangan itu.
Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang
“Kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan hal itu,” katanya.
Dalam pernyataan awal, Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.
Haniyeh dibunuh di Teheran bulan lalu. Nasrallah dibunuh hari Jumat di Beirut bersama Nilforoshan.
Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons
Korps Garda memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan rudal tersebut, mereka akan menghadapi lebih banyak “serangan dahsyat.” Mereka juga mengatakan serangan itu dilakukan dengan dukungan militer dan Kementerian Pertahanan.
Ketegangan meningkat antara Teheran dan Tel Aviv sejak pembunuhan Haniyeh di ibu kota Iran pada tanggal 1 Agustus. Iran menyalahkan Israel dan bersumpah akan memberikan tanggapan tegas.
Pembunuhan Nasrallah, sekutu utama Iran, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut diikuti oleh kecaman keras dari ketinggian tertinggi Iran.
Belum diketahui apakah rudal yang ditembakkan ke Israel mengenai sasarannya dan apakah ada korban jiwa atau kerusakan. (Saya-2)